Yogyakarta -- Dosen dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS menegaskan dukungan penuh mereka terhadap pemberdayaan masyarakat di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan tujuan mewujudkan konsep Smart City yang inklusif dan berkelanjutan.

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan Smart City yang berhasil. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan pengembangan kota, akan tercipta lingkungan yang lebih responsif, efisien, dan berkelanjutan.

Dosen dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS memahami bahwa pembangunan Smart City tidak hanya tentang infrastruktur teknologi canggih, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan kota.

Melalui pendekatan partisipatif, masyarakat di IKN akan diajak untuk berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan kota, mulai dari perencanaan tata ruang, pengelolaan sumber daya, hingga pengembangan layanan publik yang inovatif dan terintegrasi.

Dosen dari Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS siap untuk memberikan bimbingan dan dukungan teknis kepada pemerintah dan masyarakat setempat dalam implementasi konsep Smart City. Mereka juga akan melakukan riset dan pengembangan terkait dengan isu-isu yang relevan dengan pembangunan Smart City di IKN.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat, diharapkan Ibu Kota Nusantara dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mewujudkan visi Smart City yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal.