Yogyakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung upaya global untuk mempercepat transisi energi. Langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia yang termanifestasi dalam E-NDC (Enhanced Nationally Determined Contributions) yang telah ditandatangani pada tahun 2022.

E-NDC merupakan komitmen Indonesia untuk meningkatkan ambisi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Salah satu aspek penting dari E-NDC adalah percepatan transisi menuju sumber energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengadopsi teknologi dan kebijakan yang mendukung pengembangan sumber energi terbarukan, seperti energi surya, angin, dan biomassa. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kontribusi energi terbarukan dalam matriks energi nasional.

Melalui kebijakan dan program yang progresif, pemerintah berupaya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi dalam sektor energi terbarukan. Ini termasuk insentif fiskal, pengembangan infrastruktur, dan kolaborasi dengan sektor swasta untuk mengakselerasi adopsi teknologi hijau.

Komitmen pemerintah Indonesia pada transisi energi global tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang melimpah, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan akses energi bagi masyarakat, dan memperkuat ketahanan energi negara.

Menteri ESDM menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam mewujudkan tujuan transisi energi global. Melalui kerja sama antarnegara, pertukaran pengetahuan dan teknologi, serta sumber daya finansial, Indonesia dan komunitas internasional dapat bersatu dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi semua.