Yogyakarta - Jokowi meminta pemda untuk
menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga mencapai target 0 persen pada tahun
2024 mendatang. Pada tahun 2022, kemiskinan ekstrem di Indonesia masih berada
pada angka 2% dan 14 provinsi berada di atas angka nasional. Ujar Jokowi pada
Rakornas Forkopimda se-Indonesia Tahun 2023, di Bogor.

Jokowi juga meminta para kepala daerah
untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting
mengingat Indonesia akan memiliki bonus demografi yang puncaknya pada tahun
2030-2035 sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus terus
dioptimalkan.

Kepala Negara mengungkapkan, angka stunting nasional terus mengalami
penurunan dari 37 persen pada tahun 2014 menjadi 24% pada tahun 2021 dan pada
tahun 2022 diperkirakan berada di angka 21%. Meski sudah turun drastis, Jokowi
menargetkan prevalensi stunting mampu
ditekan hingga berada di bawah 14 persen di tahun 2024.

Jokowi pun mendorong para kepala daerah
untuk memanfaatkan teknologi dan platform aplikasi dalam memantau stunting di daerahnya. Jokowi
mencontohkan Kabupaten Sumedang yang telah sukses memanfaatkan dukungan
teknologi informasi untuk menekan angka stunting dari kisaran 32 persen di tahun 2018 menjadi sekitar
7 persen di tahun 2022.