Presiden Joko Widodo berharap penyaluran kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) oleh perbankan yang terus mengalami peningkatan bahkan mencapai 30% pada 2024. Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak ada panduan khusus yang mengatur hal ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Dian Ediana Rae mengatakan OJK tidak akan mengatur secara khusus hal ini dan mempersilakan setiap bank mengatur mana yang jadi keunggulan mereka.

"Hingga saat ini penyaluran kredit sudah mencapai 20% jadi harapan Presiden itu bukan hal yang aneh dan akan bisa tercapai," ungkap Dian

Apalagi ke depan, Dian memperkirakan bank-bank akan makin baik dalam rating kredit dan permodalan. Dia juga menegaskan kalau hal ini bukan hanya di atas kertas atau prediksi makro namun akan jadi kenyataan.

"Perspektif ke depan UMKM masih jadi prioritas namun perbankan silakan menentukan prioritas mereka," pungkas Dian.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyaluran kredit perbankan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih terbilang kecil dibandingkan negara lain di ASEAN.

Padahal, imbuh dia, selama Pandemi Covid-19, UMKM terkena dampak yang sangat berat. Ini terbukti dari survei yang telah dilakukan oleh Asian Development Bank maupun Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia.

"Memang UMKM terkena dampak pandemi yang luar biasa sangat berat. Dari survei yang dilakukan oleh ADV dan LPEM ditunjukkan selama pandemi hanya 13% UMKM yang merasa lebih baik," kata Sri Mulyani di acara Rapimnas Kadin 2022

Apalagi ke depan, Dian memperkirakan bank-bank akan makin baik dalam rating kredit dan permodalan. Dia juga menegaskan kalau hal ini bukan hanya di atas kertas atau prediksi makro namun akan jadi kenyataan.

"Perspektif ke depan UMKM masih jadi prioritas namun perbankan silakan menentukan prioritas mereka," pungkas Dian.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, penyaluran kredit perbankan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih terbilang kecil dibandingkan negara lain di ASEAN.

Padahal, imbuh dia, selama Pandemi Covid-19, UMKM terkena dampak yang sangat berat. Ini terbukti dari survei yang telah dilakukan oleh Asian Development Bank maupun Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia.

"Memang UMKM terkena dampak pandemi yang luar biasa sangat berat. Dari survei yang dilakukan oleh ADV dan LPEM ditunjukkan selama pandemi hanya 13% UMKM yang merasa lebih baik," kata Sri Mulyani di acara Rapimnas Kadin 2022.