Dahlan Watihellu Peneliti senior Center for
Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (Centris) mengatakan bahwa
Jokowi berhasil membangun infrastruktur maritim untuk menjawab kebutuhan
masyarakat, terutama masyarakat kepulauan Indonesia dengan membangun tol laut.
Tol laut berperan penting dalam peningkatan kebangkitan ekonomi kepulauan.
“Infrastruktur
maritim ini kalau disederhanakan namanya Tol Laut ya, yang
saya lihat memang sangat berpotensi sekali untuk kepentingan ekonomi
masyarakat. Tol Laut bisa meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat
pesisir,” kata Watihellu
Dikatakan
Watihellu, Indonesia merupakan negara kepulauan dan bahkan sebagian besar
wilayah Indonesia adalah
laut. Dasar itu membuat Jokowi menghadirkan program Tol Laut.
“Indonesia
ini sebagian besar adalah laut ya, dan pasti aktivitas itu banyak di laut.
Khusus untuk Provinsi Maluku, Kepulauan Riau, NTT dan Maluku Utara pasti
membutuhkan Tol Laut, hingga perlu adanya perhatian khusus untuk itu. Saya
apresiasi Jokowi yang sudah membangun Tol Laut,” ucapnya.
Watihellu
juga menyinggung soal Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Kepulauan yang
sejalan dengan program Tol Laut Jokowi. Pasalnya, jika RUU Daerah Kepulauan ini
disahkan menjadi UU, maka arah pembangunan infrastruktur akan merata ke
daerah-daerah kepulauan dan tidak terfokus di darat saja.
“Bagaimana
tol laut tanpa sadar sebelum disahkan sebagai UU, saya kira tol laut itu bagian
dari RUU Daerah Kepulauan, itu harus secepatnya disahkan itu. Negara sangat
paham hal tersebut. Ini untuk pemerataan arah pembangunan,” jelasnya.
Sementara
itu, Akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Anas Anwar Makkatutu
mengagan, infrastruktur maritim ini merupakan isi lama yang dikenal dengan
istilah Tol Laut. Untuk itu, sudah sangat tepat fokus pembangunan infrastruktur
di bidang laut atau maritim.
“Kalau
bicara maritim itu kan isu lama, dulu kan kita kenal dengan rencananya tol
laut. Jadi, kalau memang melihat kondisi negara kita, yang terdiri atas pulau-pulau
maka memang seharusnya fokus dalam pembangunan infrastruktur di bidang laut,”
ujarnya.
Namun,
menurut Anas Anwar Negara agak terlambat dalam memfokuskan program tersebut.
Meski begitu, Anas Anwar mendukung Negara untuk terus membangun infrastruktur
maritim.
Karena kan,
kita ini negara kepulauan. Kalau menurut saya harusnya dari dulu. Tetapi,
okelah. Tidak ada kata terlambat. Jadi, sekarang tinggal, kita tidak butuh lagi
yang namanya wacana-wacana. Kita butuh action,” ungkapnya.
“Karena kan
nenek moyang kita pelaut. Dan, kalau itu digerakkan pasti akan lebih mudah lalu
lintas perdagangan barang dan jasa antar daerah itu penting dalam meningkatkan
ekonomi lokal. Sudah menjadi langkah tepat, tingga bagaimana actionnya,”
tutupnya.
0 Comments
Posting Komentar