Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan mengawali hari kedua
kunjungan kerjanya di Provinsi Bali dengan membuka Konferensi ke-3 Ekonomi
Kreatif atau World
Conference on Creative Economy
 (WCCE) Tahun 2022. Acara
tersebut akan digelar di Bali Internasional Convention Center (BICC), Nusa Dua,
Kabupaten Badung, Kamis (06/10/2022).

Selesai acara tersebut, Presiden akan menuju Bandara Internasional
I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, untuk kemudian lepas landas menuju
Jakarta dengan menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1.

Setibanya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta,
Presiden Jokowi akan menuju Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD-RI. Di situ, Kepala
Negara akan membuka Sidang ke-8 Pertemuan Ketua Parlemen G20 atau The 8th G20
Parliamentary Speakers’ Summit (P20).

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja kali ini
yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

WCCE 2022 adalah salah satu side event terkait pariwisata
dan ekonomi kreatif (ekraf) pada rangkaian Presidensi G20 Indonesia yang
diharapkan bisa memberikan dampak yang besar kepada masyarakat yang terlibat
pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Pelaksanaan WCCE 2022 membawa
misi pemulihan global lewat sektor ekonomi kreatif.

“Rangkaian WCCE 2022 meliputi tiga kegiatan. Pertama, WCCE
Spotlight dan WCCE Expo/Creativillage yang menampilkan eksibisi/pameran
kreatif, pertunjukan/showcasing, medium jejaring, dan sesi inspirator global
di sektor ekonomi kreatif. Kedua, The Friends of Creative Economy (FCE) Meeting
yang merupakan forum diskusi dan debat antar-pentahelix ekraf nasional dan global. Dan, ketiga,
yaitu Ministerial Meeting yang merupakan forum kebijakan ekonomi kreatif
tingkat menteri yang akan menyepakati outcome document dari WCCE 2022,” ujar
Direktur Hubungan Antarlembaga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf),
Iman Santosa.

WCCE 2022 dengan tema “Inclusively Creative: A Global Recovery”
akan berkolaborasi dengan beberapa negara untuk meningkatkan perhatian atas
pentingnya strategi industri pada kreatif ekonomi. Sementara untuk sub-tema
akan dibagi menjadi empat. Pertama adalah Creative Economy for Global Revival,
kedua IP and Rights of the Creative, ketiga, Inclusive and SDG’s Agenda, dan
keempat The Future of Creative Economy. Pembahasan tema ini akan melibatkan
seluruh pihak terkait.

“WCCE 2022 akan melibatkan seluruh stakeholder ekraf
global, yaitu perwakilan pemerintah, organisasi internasional, akademisi,
pelaku ekraf global, industri ekraf, asosiasi/komunitas ekraf, dan media.
Target peserta event yang
akan diselenggarakan secara hybrid ini sejumlah 3.000 peserta dari 50 negara,”
kata Iman.

Iman melanjutkan, pelaksanaan WCCE ini sangat penting, sebab sejak
awal WCCE merupakan inisiatif Indonesia untuk mengarusutamakan ekonomi kreatif
di fora multilateral. Pelaksanaan WCCE pertama di Bali pada 2018 telah
melahirkan Bali Agenda of Creative Economy yang berupa 21 peta jalan (roadmap)
pengembangan ekonomi kreatif global, pembentukan Friends of Creative Economy,
pengesahan resolusi PBB tentang Tahun Internasional Ekonomi Kreatif untuk
Pembangunan Berkelanjutan (UNGA resolution on International Year of Creative
Economy for Sustainable Development), dan pembentukan Global Center of
Excellence and International Cooperation for Creative Economy (G-CINC).

“Diharapkan leadership Indonesia dalam pelaksanaan WCCE
2022 ini dapat mendukung visi Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia
sebagai pemain ekraf global pada 2030. Saya juga berharap WCCE dapat membuka
kesempatan bagi para pelaku ekraf di seluruh dunia untuk berkontribusi dalam
penyusunan kebijakan yang inklusif, egaliter, dan berkelanjutan,” pungkas Iman.