Presiden Joko Widodo menjamin pemberian
subsidi bahan bakar minyak (BBM) tetap berlanjut hingga akhir 2022. Hal itu
disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu sejumlah pemimpin redaksi di Istana
Kepresidenan pada Rabu (13/7/2022).

"Presiden mengatakan kita sekarang
ini dijamin pemerintah sampai akhir tahun subsidi BBM akan terjaga," ujar
Pemimpin Redaksi Berita Satu Primus Dorimulu usai pertemuan. "Nah subsidi
BBM, subsidi energi kita sudah di atas Rp 500 triliun. Jadi banyak sekali kita
punya subsidi energi BBM dan listrik. Itu pemerintah sudah komitmen untuk
subsidi," lanjutnya.

Terkait subsidi itu akan berlanjut pada
2023 atau tidak, hal tersebut masih akan dilihat perkembangannya. Sebab,
apabila harga berbagai komoditas turun, maka harga minyak dunia juga akan ikut
turun.

 "Bagaimana ke depan 2023? Apakah subsidi
akan dilonggarkan atau tidak lihat nanti, tapi kalau harga komoditas dunia
turun, harga minyak dunia turun, maka harga BBM akan turun juga," jelas
Primus yang juga anggota Forum Pemimpin Redaksi itu. "Kita harapkan
ketegangan Rusia dan Ukraina mereda, akan sangat membantu ekonomi kita.
Presiden yakin kita di atas rata-rata," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi kembali
menyinggung soal kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam
menanggung subsidi BBM di Tanah Air. Jokowi kemudian memberikan gambaran jika
APBN tidak mampu lagi menanggung subsidi tersebut.

Menurutnya, kenaikan harga BBM di
Indonesia kemungkinan bisa terjadi sebagaimana kondisi di sejumlah negara.

 "(Harga bensin) kita masih Rp 7.650,
karena apa? Disubsidi oleh APBN. Jangan tepuk tangan dulu, ini kita masih kuat
dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi," ujar Jokowi
di tengah-tengah sambutannya dalam rangka Hari Keluarga Nasional 2022 yang
disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/7/2022). "Kalau (APBN)
sudah tidak kuat mau gimana lagi? Ya kan? Kalau BBM naik, ada yang
setuju?," lanjutnya.